Selasa, 08 Juni 2010

Kisah Cintaku Dengan Dia



Memori 02 Juni 2010

hari ini mungkin akan menjadi hari yang termanis juga dalam perjalanan cinta ku bersama dia...
aku benar-benar melakukan adegan yang dramatis plus mengharukan diriku sendiri, tak menyangka aku melakukan nya...

tapi semua dalam keadaan "tenang", aku gak memiliki sedikit pun keraguan untuk menjalani nya...persis potongan drama korea yang pernah aku tonton dulu (tanpa sadar) aku sedang melakukan drama itu....

hari itu memang, keadaan ku sangat tidak stabil
aku sangat terpengaruh dengan keadaan kekasih ku...
tadi malam setelah dia, bercerita..hampir rasanya aku tak bisa berkata-kata lagi..
dibalik cerita itu, banyak partikel-partikel yang kait mengkait yang membuat perasaan ku kacau...

kenapa sih dia mengalami ini semua?
Apakah ini terjadi karena pilihannya, atau karena memang dia belum menemukan cara yang bijaksana untuk menyelesaikan ini semua...rasanya dia gak pantas untuk itu.
Aku sangat ingin membantunya, tapi aku sendiri gak tau harus berbuat apa..??
aku gak ingin melihat dia dalam situasi itu, dia layak untuk dapat hal besar yang lebih dari itu.....banyak pertanyaan yang ada di kepalaku yang silih berganti berdatangan, yang membuat mulut ini bisu..oh Tuhan tolong kami.

Aku siap hidup dengan nya, dalam situasi bagaimana pun
aku ingin kami bisa hidup untuk bekerja bersama-sama...

keadaan bisu ku mungkin membingungkan nya..
aku benar-benar tak ingin bicara dengan dia, ditambah lagi, dia tidak mengijinkan aku ke rumah nya untuk membantu nya..apaan sih, sebenarnya sedari dulu aku ingin melakukan nya....oohh....

akhir sampai sore, mood ku semakin tidak stabil karena keadaan ini...
maaf kan aku sayang, aku gak bermaksud begini...

sampai akhirnya............

malam itu aku memberanikan diri menunggu kamu..
aku sudah gak memperdulikan apa-apa lagi...
apapun setelah ini yang terjadi, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku sangat mencintai kamu...

menunggu mu di temani lolongan anjing dan lumpur plus kegelapan tidak membuat ku takut...aku gak takut apapun
menghitung setiap angkot yang berlewatan juga tidak memadamkam keinginan ku untuk bertemu kamu malam ini....aku tidak perduli apa pun...

sampai akhirnya Tuhan menjawab doa ku dan tidak membiarkan aku menunggu lama...

sayang...
aku hanya ingin mengatakan, aku ingin selalu ada disamping kamu
aku gak akan membiarkan kamu sendirian...

cinta itu KASIH Sayang, aku mengasihi kamu karena DIA meletakkan kasih itu di hati ku
biar lah kisah ini mewakili cerita kasih dan memberkahi hubungan kita dan orang lain..

Seandainya saja dia tau, dia selalu ada dipikiran ku
Tak pernah ada habis nya...
Hari-hari ku terasa berwarna bersamanya
Bertahun ku lalui dengan hati yang sama
Ingin selalu melihat nya tersenyum, tertawa, ingin melihat nya bahagia...

Benar..benar hanya dia
Aku s’lalu menginginkannya
Belaian tangan nya, lembut wajah nya, lembut hati nya...
Mungkin hanya dia, harta yang paling terindah
Di perjalanan hidup ku

Setiap denyut nadi ku
Menunjukkan indah nya
Aku selalu merindukan nya

Mungkin tak bisa memilikinya, mungkin tak bisa menyentuh nya
Tapi aku ingin selalu melihat nya bahagia...
Ya ... hanya dia... cuma dia ...

Mungkin jikalau aku bukan orang yang percaya pastilah aku menjadi seseorang yang sangat trauma dari keadaan yang sedang aku alami. Keadaan yang terjadi dimana sama sekali terjadi di luar kendali ku. Mengalami situasi yang tak pernah terbayangkan sejak dulu, melihat diri yang tak pernah memiliki masalah dengan ”ibu”, tapi sepertinya ”ibu” punya masalah dengan diriku.
Kadang ingin sekali mengetahui, mengapa Tuhan ijinkan ini terjadi pada ku. Mengapa aku yang harus mengalami keadaan ini. Apa yang Tuhan inginkan atasku. Aku tidak pernah punya dan menginginkan masalah seperti ini terjadi dalam hidup ku. Mengapa aku harus tidak disukai ibu-bapak dari wanita yang aku cintai. Apakah salah ku, apakah yang kulakukan sehingga aku yang harus mengalami ini semua.
Aku melihat hati ku, aku mengakui di hadapan Tuhan bahwa aku adalah laki-laki yang sangat menghormati dan mengasihi ibu, bahkan ibu adalah teladan untuk ku.

Kalau saja ”ibu” itu melihat ku dari dekat, melihat mataku, melihat hati ku, memegang tanganku, melihat hidup ku, dia tak mungkin akan menolak ku. Aku yakin, dia pasti sangat menyukai ku, dan sangat mencintai ku. Tapi mengalami kisah ini, tidak lah mudah, penolakan yang aku alami. Penolakan untuk kesalahan yang aku tidak pahami, penolakan untuk keberadaan ku. Oohhh......Tuhan, aku sungguh sedih...kenapa Ibu itu tidak sempat memberkahi aku. Mengapa mereka tidak menyukai ku... dengannya..
Ohh ....Ibu, andai saja engkau mengerti hati ku, andai saja kita sempat bertemu dan bercanda, andai saja aku bisa mencium mu dan mengatakan aku sangat mencintai mu, andai saja aku bisa memasak makanan enak untuk mu, andai saja engkau melihat aku membesarkan cucu-cucu mu, andai saja aku bisa mengatakan langsung bahwa engkau adalah WANITA dan IBU yang Luar biasa, andai saja...

Inilah warna lain kehadiran ku, Tuhan mengijinkan situasi ini untuk ku, aku melihat ini sebagai warna hidup ku, bahwa aku sangat diberkahi dengan apa yang aku alami.

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut yang dulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher ke meja ku
Apakah kau masih membelai ku semesra dahulu
Ketika ku dekap, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata
Ku dengar detak jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak kan pernah kutahu
Dimana jawaban itu
Bagai letusan merapi
Bangunkan ku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati


Sebelumnya tak ada yang mampu
mengajakku untuk bertahan
di kala sedih

Sebelumnya ku ikat hatiku
hanya untuk aku seorang
Dan sekarang kau di sini, hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian


Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini
Aku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku

Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupan yang kelam ini

Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat tak ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian

Bila suatu saat kau harus pergi
Jangan paksa aku untuk cari yang lebih baik
Karena senyummu menyadarkanku
Kaulah cinta pertama dan terakhirku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar