Selasa, 08 Juni 2010

Kisah Cintaku Dengan Dia



Memori 02 Juni 2010

hari ini mungkin akan menjadi hari yang termanis juga dalam perjalanan cinta ku bersama dia...
aku benar-benar melakukan adegan yang dramatis plus mengharukan diriku sendiri, tak menyangka aku melakukan nya...

tapi semua dalam keadaan "tenang", aku gak memiliki sedikit pun keraguan untuk menjalani nya...persis potongan drama korea yang pernah aku tonton dulu (tanpa sadar) aku sedang melakukan drama itu....

hari itu memang, keadaan ku sangat tidak stabil
aku sangat terpengaruh dengan keadaan kekasih ku...
tadi malam setelah dia, bercerita..hampir rasanya aku tak bisa berkata-kata lagi..
dibalik cerita itu, banyak partikel-partikel yang kait mengkait yang membuat perasaan ku kacau...

kenapa sih dia mengalami ini semua?
Apakah ini terjadi karena pilihannya, atau karena memang dia belum menemukan cara yang bijaksana untuk menyelesaikan ini semua...rasanya dia gak pantas untuk itu.
Aku sangat ingin membantunya, tapi aku sendiri gak tau harus berbuat apa..??
aku gak ingin melihat dia dalam situasi itu, dia layak untuk dapat hal besar yang lebih dari itu.....banyak pertanyaan yang ada di kepalaku yang silih berganti berdatangan, yang membuat mulut ini bisu..oh Tuhan tolong kami.

Aku siap hidup dengan nya, dalam situasi bagaimana pun
aku ingin kami bisa hidup untuk bekerja bersama-sama...

keadaan bisu ku mungkin membingungkan nya..
aku benar-benar tak ingin bicara dengan dia, ditambah lagi, dia tidak mengijinkan aku ke rumah nya untuk membantu nya..apaan sih, sebenarnya sedari dulu aku ingin melakukan nya....oohh....

akhir sampai sore, mood ku semakin tidak stabil karena keadaan ini...
maaf kan aku sayang, aku gak bermaksud begini...

sampai akhirnya............

malam itu aku memberanikan diri menunggu kamu..
aku sudah gak memperdulikan apa-apa lagi...
apapun setelah ini yang terjadi, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku sangat mencintai kamu...

menunggu mu di temani lolongan anjing dan lumpur plus kegelapan tidak membuat ku takut...aku gak takut apapun
menghitung setiap angkot yang berlewatan juga tidak memadamkam keinginan ku untuk bertemu kamu malam ini....aku tidak perduli apa pun...

sampai akhirnya Tuhan menjawab doa ku dan tidak membiarkan aku menunggu lama...

sayang...
aku hanya ingin mengatakan, aku ingin selalu ada disamping kamu
aku gak akan membiarkan kamu sendirian...

cinta itu KASIH Sayang, aku mengasihi kamu karena DIA meletakkan kasih itu di hati ku
biar lah kisah ini mewakili cerita kasih dan memberkahi hubungan kita dan orang lain..

Seandainya saja dia tau, dia selalu ada dipikiran ku
Tak pernah ada habis nya...
Hari-hari ku terasa berwarna bersamanya
Bertahun ku lalui dengan hati yang sama
Ingin selalu melihat nya tersenyum, tertawa, ingin melihat nya bahagia...

Benar..benar hanya dia
Aku s’lalu menginginkannya
Belaian tangan nya, lembut wajah nya, lembut hati nya...
Mungkin hanya dia, harta yang paling terindah
Di perjalanan hidup ku

Setiap denyut nadi ku
Menunjukkan indah nya
Aku selalu merindukan nya

Mungkin tak bisa memilikinya, mungkin tak bisa menyentuh nya
Tapi aku ingin selalu melihat nya bahagia...
Ya ... hanya dia... cuma dia ...

Mungkin jikalau aku bukan orang yang percaya pastilah aku menjadi seseorang yang sangat trauma dari keadaan yang sedang aku alami. Keadaan yang terjadi dimana sama sekali terjadi di luar kendali ku. Mengalami situasi yang tak pernah terbayangkan sejak dulu, melihat diri yang tak pernah memiliki masalah dengan ”ibu”, tapi sepertinya ”ibu” punya masalah dengan diriku.
Kadang ingin sekali mengetahui, mengapa Tuhan ijinkan ini terjadi pada ku. Mengapa aku yang harus mengalami keadaan ini. Apa yang Tuhan inginkan atasku. Aku tidak pernah punya dan menginginkan masalah seperti ini terjadi dalam hidup ku. Mengapa aku harus tidak disukai ibu-bapak dari wanita yang aku cintai. Apakah salah ku, apakah yang kulakukan sehingga aku yang harus mengalami ini semua.
Aku melihat hati ku, aku mengakui di hadapan Tuhan bahwa aku adalah laki-laki yang sangat menghormati dan mengasihi ibu, bahkan ibu adalah teladan untuk ku.

Kalau saja ”ibu” itu melihat ku dari dekat, melihat mataku, melihat hati ku, memegang tanganku, melihat hidup ku, dia tak mungkin akan menolak ku. Aku yakin, dia pasti sangat menyukai ku, dan sangat mencintai ku. Tapi mengalami kisah ini, tidak lah mudah, penolakan yang aku alami. Penolakan untuk kesalahan yang aku tidak pahami, penolakan untuk keberadaan ku. Oohhh......Tuhan, aku sungguh sedih...kenapa Ibu itu tidak sempat memberkahi aku. Mengapa mereka tidak menyukai ku... dengannya..
Ohh ....Ibu, andai saja engkau mengerti hati ku, andai saja kita sempat bertemu dan bercanda, andai saja aku bisa mencium mu dan mengatakan aku sangat mencintai mu, andai saja aku bisa memasak makanan enak untuk mu, andai saja engkau melihat aku membesarkan cucu-cucu mu, andai saja aku bisa mengatakan langsung bahwa engkau adalah WANITA dan IBU yang Luar biasa, andai saja...

Inilah warna lain kehadiran ku, Tuhan mengijinkan situasi ini untuk ku, aku melihat ini sebagai warna hidup ku, bahwa aku sangat diberkahi dengan apa yang aku alami.

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut yang dulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher ke meja ku
Apakah kau masih membelai ku semesra dahulu
Ketika ku dekap, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata
Ku dengar detak jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak kan pernah kutahu
Dimana jawaban itu
Bagai letusan merapi
Bangunkan ku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati


Sebelumnya tak ada yang mampu
mengajakku untuk bertahan
di kala sedih

Sebelumnya ku ikat hatiku
hanya untuk aku seorang
Dan sekarang kau di sini, hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian


Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini
Aku tak mengerti
Akankah sama jadinya
Bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku

Sebelumnya tak mudah bagiku
Tertawa sendiri di kehidupan yang kelam ini

Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat tak ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian

Bila suatu saat kau harus pergi
Jangan paksa aku untuk cari yang lebih baik
Karena senyummu menyadarkanku
Kaulah cinta pertama dan terakhirku
Selanjutnya - Kisah Cintaku Dengan Dia

Dalam Diam Tenang Berdoa dan Berserah...



Saat membuka mata setelah berdoa aku merasakan sesuatu yang sepertinya itu tiba-tiba saja diletakkan Nya di hati ku.
Aku tenang, aku damai dan aku bersuka…

Kita sering sekali menjalani kehidupan ini dengan cara kita sendiri, melakukan banyak hal dengan tenaga dan energi yang besar untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya ringan, aku sering menyebutnya dulu menyusahkan diri sendiri. Sesuatu yang sederhana, kita buat menjadi sesuatu yang rumit, ribet...
Berat...

Aku baru saja melalui banyak hal, persoalan yang kuhadapi tidak mudah bagi ku. Berulang kali aku ingin merdeka tapi ini semua kata-kata belaka, sikap dan perbuatan ku dan tidak menunjukkan kemerdekaan. Malah, perubahan itu menjadi bumerang bagi diri ku sendiri. Aku merasa semua jadi sulit, semua jadi susah, semua jadi payah.
Aku terus bermain-main dengan logika ku, pikiran ku, perasaan ku yang membuahkan ketidaknyamanan bagi diri ku sendiri dan juga bagi orang yang didekat ku.

Pyuuhhh.......lelah

Sesaat Dia memberikan aku kelegaan, ketika kutahu tidak ada lagi jalan, tapi sebenarnya Dia sedang membuka jalan pada ku. Peristiwa demi peristiwa harus kuhadapi untuk melalui jalan ini, dan sedikit demi sedikit aku melihat terang..yang semakin lama semakin terang.
Kulepaskan semua kepenatan ini, tak sanggup rasanya untuk bertahan dalam kegelapan, karena kata-Nya aku harus menelanjangi kegelapan.
Apakah arti hidup? Aku harus terus mengulagi pertanyaan ini? Apakah arti hidup yang singkat ini? Apakah aku hanya akan membawa kesusahan, keresahan, kekuatiran, kepaitan dan kesedihan dalam hidup. Apakah hidup hanya sebatas ini saja. Apakah hidup itu hanya dilewati dengan perasaan yang biasa sama setiap hari. Apakah engkau tidak ingin memaknai hidup mu? Apakah ingin membawa hidup sampai tua dengan standar dunia?

Tidak!!
Aku bahagia dengan hidupku, hidup yang sangat indah. Hidup yang luar biasa, hidup yang tidak membosankan..hidup yang diwarnai oleh banyak kumpulan-kumpulan soal dan jawaban. Hidup yang penuh dengan pilihan, hidup yang mengandung kesuksesan setelah mengalami kegagalan, hidup yang penuh dengan kata cinta dan sayang, hidup yang tulus, hidup yang pernah mengalami kemiskinan, hidup yang mengajarkan derita berubah menjadi suka. Hidup ku penuh dengan bonus yang spesial.
Terlalu banyak yang akan kubagikan nanti, kepada jiwa yang menjadi generasi.

Sekali lagi aku katakan, kukatakan pada diriku juga..
Tidak ada tempat yang aman dan nyaman selain hanya meletakkan hidup di dalam Dia.
Tidak ada tempat yang indah dan penuh sukacita selain di hadirat Nya.


Jangan jauh...jangan jauh berjalan dari Dia
Jangan katakan lelah ketika ingin memberikan yang terbaik bagi Nya
Jangan mengeluh karena mendatangkan peluh
Jangan malas, jangan malas untuk bicara pada Nya
Jangan malu, Dia menatap dan menunggu
Jangan sungkan, pintu Nya selalu terbuka
Jangan menunggu, Dia tak sabar ingin bertemu

Sebarkan sukacita
Sebarkan kebahagiaan mu
Sebarkan kasih-Nya yang kau miliki...

Pegang setiap janji-Nya
Pegang perkataan-Nya

Hari-hari ini telah menjadi kesukaan bagi ku
Ingin aku terus bersaksi karena cinta Nya dalam hidup ku

Sahabat, aku telah melalui banyak hal
Kadang hati dan pikiran ku tak sejalan
Kadang semua yang kubutuhkan kuanggap menjadi halangan
Kadang saat ada aku tak peduli dan saat tiada aku mencari
Kadang hari ini aku berkata A, besok berkata B
Ini semua bukan bagian diriku, ini semua justru item yang menciptakan masalah-masalah baru .....


Ternyata waktu-waktu ini seperti kuliah tambahan bagi ku
Aku harus melewati bagian ini untuk melihat hikmat dan kebijaksanaan
dan...aku mampu...aku mampu melalui nya karena Dia bersama ku
Ahh....benar
Dalam diam tenang, berdoa dan berserah terletak kekuatan ku!!

Terima kasih Tuhan buat apa yang sudah terjadi
Terima kasih Sahabat, Engkau paling mengerti aku....
Selanjutnya - Dalam Diam Tenang Berdoa dan Berserah...

PERSAHABATAN



I. Sekilas tentang PERSAHABATAN

Persahabatan
merupakan sebentuk jalinan hubungan interaksi sosial yang diperoleh
karena adanya keinginan untuk bisa menjalankan kehidupan pergaulan
dengan tingkat keakraban serta kekuatan ikatan emosional yang jauh
lebih erat apabila dibandingkan hubungan interaksi dalam bentuk
pertemanan.

Biasanya, hubungan persahabatan dapat terbentuk
karena adanya : kesamaan hal-hal yang disukai, adanya kesamaan
idealisme dan cara memandang suatu keadaan atau suatu masalah, serta
memiliki kesamaan visi dan misi dalam memandang masa depan.

Sejumlah
kesamaan inilah yang membuat setiap pribadi yang mempunyai kedekatan
diri dengan orang lain dalam bentuk persahabatan, lebih mudah untuk
bisa mengakrabkan diri sehingga terbentuklah suatu ikatan emosional
yang melingkupi setiap kegiatan dan pola komunikasi yang dijalani pada
saat berinteraksi.

Kuatnya ikatan emosional, membuat
masing-masing pihak yang menjalin hubungan persahabatan, mampu
menghadirkan respon timbal-balik, karena setiap pihak yang terikat
hubungan persahabatan, tidak menghadirkan upaya-upaya untuk mendominasi
suasana, namun melandasi segenap tindakan dan perkataannya dengan sikap
toleransi serta ketulusan sebagai sebuah tanda penghargaan diri.

Adanya
kasih yang dinyatakan, mampu menumbuhkan keinginan besar agar setiap
pihak dapat hidup lebih maju dan berkembang, dengan cara menyikapi
dinamika serta permasalahan kehidupan secara bersama-sama dan tidak
tidak mengenal kata cukup.

Dalam hal ini, konsepsi kehidupan
pihak-pihak yang bersahabat direalisasikan melalui suasana penuh
kebersamaan. Dianutnya prinsip-prinsip kebersamaan dalam menjalani
hubungan persahabatan, membuat setiap pihak memiliki tingkat kesetiaan
diri yang kualitasnya melebihi kesetiaan kepada yang lainnya.

Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan aku. (Amsal 8 : 17)

Terjadinya
pertengkaran, perselisihan atau sekedar perbedaan pendapat, tidak
dipakai sebagai upaya untuk menjatuhkan, karena setiap perbuatan dan
perkataan yang dapat menyakiti hati serta perasaan seorang sahabat,
setiap tindakan yang diartikan sebagai upaya memaksakan kehendak, dan
setiap perbuatan maupun perkataan yang mampu memunculkan pertikaian,
adalah suatu hal yang diusahakan sebisa mungkin dihindari terjadi.
Segenap sumber perpecahan dalam persahabatan, benar-benar dihindari.

Memperhatikan
seluruh uraian diatas, maka dapatlah disimpulkan, kalau keakraban yang
terbentuk dalam persahabatan, tercipta oleh karena masing-masing pihak
yang menjalin hubungan persahabatan, menghargai adanya nilai-nilai
kesetiaan, nilai-nilai kepercayaan, serta mengembangkan sikap saling
menghormati, tanpa memandang adanya perbedaan cara pandang atau kondisi
yang sedang dihadapi.

Konsepsi pemahaman kepribadian sahabat,
dilakukan dengan mengoptimalkan setiap ruang dan waktu pada saat
berkomunikasi atau berinteraksi, sehingga kesetiaan serta kepercayaan,
merupakan karakter yang dibangun dan dinyatakan secara terbuka.

Adanya
keterbukaan membuat seseorang mendapatkan gambaran langsung serta apa
adanya, tentang bagaimana sesungguhnya karakter dan kepribadian dari
sahabatnya secara faktual, karena bukan didasarkan atas pendapat maupun
pandangan orang lain.

Selayaknya, nilai-nilai persahabatan
dijalani tanpa harus menghadirkan kepribadian ganda karena sebuah sikap
pengertian akan berlaku dengan sendirinya.

Dalam Firman Tuhan dinyatakan : Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17 : 17)

Eratnya
tali persahabatan membuat masing-masing pihak memiliki intuisi besar
pada saat salah seorang dari mereka sedang menghadapi beratnya
tantangan kehidupan atau pada saat sedang mengalami kesusahan. Pada
saat keadaan itu terjadi, seseorang akan selalu berada disamping
sahabatnya, untuk membantu dan mendukung sahabatnya, dalam menghadapi
serta menyelesaikan masalah yang sedang melingkupi.

Besarnya
ungkapan kasih yang nyata dihadirkan, karena seorang sahabat akan
selalu bersedia menyertai, membantu atau menghibur sahabatnya, tidak
hanya pada saat mengarungi hari-hari yang penuh keceriaan, namun juga
menjadi teman untuk mengadu dan berbagi keluh-kesah, yang mampu membuat
kondisi hati dan pikiran sahabatnya tenang dalam melalui keras serta
beratnya tantangan kehidupan.

Oleh karena itu, pembinaan hubungan dalam ikatan tali persahabatan, sesuai dengan isi Firman Tuhan yang menyatakan :
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3 : 23)

II. Inkonsistensi dan Egoisme Sikap

Namun,
itu bukan berarti persahabatan tidak menghadirkan dilema-dilema
situasional yang bisa menjadi sumber keretakkan hubungan persahabatan,
apabila masing-masing pihak tidak berusaha untuk mengendalikan segenap
perkataan, sikap dan perilakunya.

Sifat
lemah yang dinyatakan dalam Firman Tuhan pada Galatia 6 : 9 tersebut,
dapat diterjemahkan sebagai adanya perubahan sikap atau kemunduran
keinginan dalam diri seseorang, untuk konsisten menjalankan
prinsip-prinsip persahabatan, yang dilandasi oleh adanya ketulusan dan
kejujuran hati.

Kondisi tersebut bisa tercipta apabila sikap
seseorang, mulai menonjolkan konsep-konsep pemikiran, yang ingin
memperhitungkan segenap perbuatan baik yang telah dilakukan kepada
sahabatnya. Apabila itu terjadi, maka hakekat untuk menjalani hubungan
persahabatan dengan penuh ketulusan, mulai luntur karena telah
tergantikan oleh adanya keinginan untuk mendapatkan "balasan” lebih
dari sahabatnya.

Pada sisi yang lain, adanya sejumlah misi
atau tujuan tertentu, yang ingin diterapkan dan diakomodasikan dalam
bentuk upaya-upaya untuk menggapai kesenangan pribadi atau menjalankan
kepentingan tertentu dengan memanfaatkan kebaikkan sahabatnya, juga
menjadi salah satu kondisi yang mampu menghadirkan sikap inkonsistensi.

Berkembangnya
sejumlah sikap tidak konsisten tersebut, sangat mungkin melingkupi
kepribadian seseorang, karena memang belum tentu semua orang mampu
secara stabil menerapkan prinsip-prinsip ketulusan dan kejujuran
hatinya tanpa ada rasa pamrih.

Apabila ditarik benang merah,
munculnya sikap inkonsistensi tersebut bertumbuh dari adanya sikap
egois dalam diri seseorang. Segenap sikap serta perilaku yang dilandasi
oleh adanya ego dari dalam diri seseorang, dan kelak mulai menjadi
bagian dari kepribadian yang menonjol pada saat berinteraksi dengan
sahabat, akan menghadirkan sikap tidak tulus serta perduli dengan
keadaan atau pendapat temannya.

Padahal, segenap perbuatan atau
pernyataan yang dilandasi oleh ketulusan, membangun sikap jujur dan
keinginan untuk selalu bertindak maupun mengungkap pendapat dengan
benar, tanpa ada maksud mendukakan.

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
(Amsal 11 : 3)

Sikap
egois membuat seseorang hanya memandang setiap aktifitas yang
dilakukan, selalu dinilai berdasarkan pemikiran, apakah bisa
menyenangkan diri atau apakah bisa membawa keuntungan secara materi
atau tidak. Dalam bentuk lain, dapat pula diartikan sebagai : seseorang
hanya ingin dilayani namun tidak ingin melayani, mau menerima namun
tidak mau berbagi dengan sahabatnya.

Ini merupakan suatu keadaan
yang pelik karena sikap egois serta inkonsistensi sikap yang
ditunjukkan oleh seseorang, pada akhirnya dapat menghadirkan sikap yang
tidak bersahabat kepada sahabatnya.

III. Sikap Tidak Bersahabat

Banyak
contoh perbuatan atau pernyataan seseorang yang diekspresikan sebagai
suatu tindakan bisa merusak hubungan persahabatan. Apabila ingin
diklasifikasikan, maka ada 3 bentuk keadaan yang dinilai sebagai sikap
tidak bersahabat dari seseorang yang mengaku kalau dirinya sahabat.

Adapun ke 3 bentuk keadaan tersebut, adalah :
1. Selingkuh atau merebut pacar sahabat
2. Berbuat curang
3.
Adanya statement seseorang yang telah menempatkan sahabatnya pada
keadaan, anggapan, kondisi atau situasi yang mendisposisikan kehidupan
maupun perilaku sahabatnya, sehingga membuat kehidupan dari sahabatnya
memiliki kesan tidak baik, terlihat tidak baik, atau menjalani
kehidupan negatif.

A. Perselingkuhan atau Merebut Pacar Sahabat

Meskipun
tali persahabatan cukup erat mengikat hubungan mereka yang bersahabat,
namun tetap terbuka satu kemungkinkan bagi seseorang untuk melakukan
suatu upaya pengkhianat terhadap sahabatnya. Salah satu bentuk
pengkhianatan yang sering terjadi adalah tindakan perselingkuhan atau
perbuatan merebut pacar dari sahabatnya sendiri.

Hadirnya duri
dalam persahabatan mulai dirasakan tertancap dalam, ketika hubungan
seseorang mulai semakin dekat dengan pacar sahabatnya.

Oleh
karena kerap bertemu, mengirim SMS, atau curhat, kedekatan seseorang
dengan pacar sahabat tersebut, dapat menghadirkan suatu perasaan suka.
Dan ketika perasaan suka tersebut mulai berkembang menjadi adanya rasa
untuk saling menyayangi, bisa dibilang, kedekatan tersebut telah
berkembang menjadi suatu tindak perselingkuhan.

Padahal,
seseorang tersebut tahu dan menyadari kalau pribadi yang mulai disukai
atau bahkan mulai disayanginya itu, adalah kekasih hati dari sahabatnya
sendiri. tindakan atau pola pemikiran ingin memiliki pacar dari
sahabatnya sendiri, telah menghadirkan suatu sikap tidak bersahabat,
karena secara sadar telah membuat kedekatan hubungan menjadi suatu
keadaan untuk memiliki.

Berselingkuh atau merebut pacar sahabat,
pada dasarnya merupakan sebuah perbuatan yang sangat tidak menghargai
hubungan persahabatan yang telah dibina.

Masalahnya, kondisi
dimana seseorang mulai dekat dengan pacar sahabatnya, kerap terjadi dan
menjadi bagian dalam cerita kehidupan persahabatan dari dua orang anak
manusia karena salah satu pihak telah memanfaatkan keadaan tanpa
memperhatikan perasaan sahabatnya sendiri.


B. Berbuat Curang

Adapun
tindakan curang dilakukan oleh seorang sahabat, adalah untuk mencari
keuntungan pribadi atau mencari perhatian dari orang lain.

Seseorang
juga dapat menciderai baiknya hubungan persahabatan yang dibina dengan
sahabatnya, ketika ia telah bertindak curang atau tidak simpatik kepada
sahabatnya.

Perbuatan curang yang sering kali terjadi dalam cerita persahabatan, seperti :
1. Tidak menyampaikan kepada sahabatnya informasi-informasi yang sesungguhnya memang untuk sahabatnya,
2. Sangat jarang mau mengeluarkan uang untuk kepentingan bersama,
3. Terlihat semakin dekat sama sahabatnya kalau dirinya ada perlunya saja,
4.
Tidak antusias pada saat sahabatnya sedang curhat namun memaksa
sahabatnya itu mendengarkan atau memberikan perhatian lebih pada saat
dirinya curhat,
5. dan lain sebagainya.

Kehidupan
manusia tidak terlepas dari adanya perasaan iri atau sikap cemburu.
Dalam sejumlah peristiwa, sikap iri serta cemburu, beberapa diantaranya
ditunjukkan secara tidak langsung, yaitu dengan tidak mengungkapkan
hal-hal yang seharusnya diketahui oleh sahabatnya, seperti disebutkan
pada point satu diatas.

Informasi tidak disampaikan karena
sebuat niat baik telah diselubungi oleh satu atau sejumlah alasan untuk
maksud pembenaran. Namun, ketika sikap iri hati dan cemburu membuat
informasi untuk sahabat tersebut tidak disampaikan, maka kemungkinan
itu terjadi karena seseorang mempunyai niat tidak baik terhadap
sahabatnya itu.

Beberapa sikap curang lainnya ditunjukkan
melalui sejumlah upaya manipulatif, yaitu suatu tindakan yang
menempatkan seorang sahabat sebagai obyek untuk mendapatkan kesenangan,
kebutuhan atau sesuatu yang diinginkannya, namun dengan menerapkan
konsep pemikiran, seminimal mungkin mempunyai andil didalamnya, bahkan
apabila memungkinkan, andil tersebut 100 % ditanggung sahabat.

Dalam
situasi ini, sahabat tidak diposisikan sebagai tempat berbagi, namun
digunakan sebagai sarana atau media untuk mendapatkan kesenangan
pribadi semata, tanpa ada ketulusan niat untuk saling berbagi. Bahkan
dalam sejumlah peristiwa, konsep berbuat manipulatif tersebut dilakukan
dengan memaksakan kehendak tanpa mau tahu hal-hal yang diinginkan
sahabatnya.

Asas manfaat untuk memenuhi kesenangan, kebutuhan
atau sesuatu yang diinginkan, benar-benar dijalankan selama tidak ada
protes atau kata-kata keberatan yang keluar dari mulut sahabatnya.

Perbuatan
yang bersifat timbal-balik dan bertujuan saling mendukung, sebagai
suatu tindakan yang saling menguntungkan serta menghargai, tidak
dijalankan berdasarkan ketulusan hati, sehingga tidak terbangun suatu
kebersamaan, seperti yang dinyatakan pada contoh point 2, dan 3 diatas.

Kurang diciptakannya keadaan yang berimbang serta bermakna
konstruktif pada saat ketegaran emosional sahabat sedang goyah,
disikapi dengan menghadirkan anggapan, bahwa bertindak mengayomi dan
menjadi tempat mendengarkan keluh-kesah sahabat, bukanlah sesuatu hal
yang wajib dilakukan.

Inkonsistensi sikap yang berwujud
bergesernya keinginan untuk menghadirkan sikap setia mendengarkan
segenap curahan hati sahabat yang bisa mengurangi beban di hati dan
pikiran, merupakan bentuk sikap tidak bersahabat yang dinyatakan pada
point 4 pada contoh.

Akan hal ini, Firman Tuhan berkata :
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2 : 4)

Persahabatan
yang baik, dibangun dengan berdasarkan keinginan untuk menjalani alur
pergaulan hubungan persahabatan dalam kebersamaan serta tidak hanya
memikirkan bagaimana meraih kesenangan atau keuntungan pribadi semata.

C. Statement atau Saran Tidak Menyenangkan/Menyesatkan


Kedekatan
hubungan persahabatan, terkadang membuat seseorang pada saat curhat
kepada sahabatnya, tidak mengenal tanda batas. Segala sesuatu yang
dirasakan, lebih nyaman kiranya apabila sudah diceritakan kepada
sahabatnya.

Padahal, tidak semua orang di muka bumi ini yang
mampu menjaga rahasia, termasuk didalamnya, seorang sahabat. Beberapa
peristiwa yang terjadi dalam cerita hubungan persahabatan, bahkan
menunjukkan kalau seorang sahabat, berani menyampaikan hal yang tidak
benar, berita bohong atau bahkan bernada fitnah, karena memang, tidak
ada nilai kebenaran dari apa yang disampaikannya.

Sebuah perkara
yang menghadirkan rasa tidak suka, iri hati, dan cemburu, sering kali
menjadi awal munculnya sebuah sikap tidak bersahabat. Dalam hal ini,
adanya sikap tidak bersahabat ditunjukkan dengan memprovokasi orang
lain melalui penyampaian gosip maupun berita-berita tidak menyenangkan,
atau menyebarluaskan informasi bernada negatif, mengenai sahabatnya
sendiri.

Menyebarluaskan gosip (dalam bentuk dan rupa apapun)
yang menghadirkan citra buruk orang lain, merupakan bagian dari sebuah
tindakan tidak menyenangkan.

Apalagi kalau gosip tersebut,
bertujuan untuk menjelek-jelekkan, mendisposisikan, atau mencemarkan
citra pribadi maupun nama baik dari seseorang. Dalam batas-batas
pemikiran yang normatif, tindakan itu merupakan tindakan yang tidak
perlu dilakukan karena bersifat destruktif, bukan konstruktif.

Jelas,
apabila perbuatan tersebut dilakukan oleh seorang sahabat, maka
perbuatan itu termasuk dalam sikap tidak bersahabat dari seorang
sahabat.

Sifat destruktif dapat juga ditunjukkan dengan
memberikan saran maupun pendapat yang bisa membawa seorang sahabat
terjerumus dalam keadaan yang penuh dilema, penuh ketidak-pastian, atau
membuat suasana menjadi menyenangkan (semakin sedih atau semakin kecewa
pada keadaan atau orang lain, dll). Kondisi ini sering kali pula
terjadi dalam kisah orang-orang yang menjalin hubungan persahabatan.

Sebagai contoh :
1.
Seseorang selalu menyarankan agar sahabatnya putus saja dari sang pacar
karena pacar sang sahabat yang dianggap telah berlaku tidak
menyenangkan atau tidak sesuai dengan harapan sahabatnya.

2.
Selalu menyarankan untuk melakukan tindakan pemberontakan sikap
terhadap orang tua atau orang-orang yang sepatutnya dihormati sang
sahabat.
3. Selalu mengajak sang sahabat untuk melakukan perbuatan yang dilarang pada saat sahabatnya sedang menghadapi permasalahan.
4. dan lain sebagainya.

Pada
beberapa kondisi, segenap saran seperti yang disebutkan sebagai contoh
diatas, bisa saja diterima karena cerita kehidupan yang selalu
disampaikan oleh sahabatnya, dianggap telah menyulitkan seseorang untuk
mampu menyampaikan hal-hal yang baik sebagai sebuah saran atau bahan
pemikiran.

Namun, segenap tindakan yang dimaksudkan sebagai pembenaran, belum tentu ada nilai-nilai kebenaran didalamnya.

Apabila
kondisi seperti ketiga contoh diatas memang terjadi, maka dapat
dikatakan, kalau saran seseorang kepada sahabat tersebut, justru telah
menyampaikan saran-saran yang bernilai “pembenaran.”

Contoh
saran diatas seharusnya baru muncul setelah melakukan hipotesis yang
tepat, benar, dan dapat dipertanggung-jawabkan karena apabila
saran-saran semacam itu selalu mengalir dari mulut seseorang kepada
sahabatnya sendiri pada saat sahabatnya sedang curhat tentang hal-hal
yang tidak menyenangkan, maka akan menimbulkan suatu pola pemikiran
yang menempatkan seorang sahabat tidak pernah benar dalam membina suatu
hubungan diluar dengan sahabatnya sendiri.

Seorang sahabat
seharusnya tidak menyampaikan saran agar sahabatnya pasrah saja pada
keadaan atau menyarankan sahabatnya berlari dari keadaan tidak
menyenangkan yang sedang dihadapinya.

Kenapa demikian?

Dalam
persahabatan, sudah sepatutnya seseorang tidak pernah lelah untuk
memberikan saran-saran atau bahan masukan pemikiran yang mendorong
serta menghadirkan ajakan agar selalu mencoba untuk memperbaiki
keadaan, selalu menyampaikan agar sahabatnya berpikir positif, selalu
memberikan alternatif jalan penyelesaikan masalah (bukan lari dari
masalah), dan selalu meminta sang sahabat agar merenungkan setiap alur
peristiwa yang sedang dihadapinya.

Seorang sahabat seharusnya
memberikan energi bagi sahabatnya, dan bukannya rajin menyampaikan
saran-saran yang tidak membuat sahabatnya untuk semakin bingung,
semakin menderita, semakin merasa terpojok, atau semakin sulit untuk
mengambil keputusan.

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. (Amsal 13 : 3)

IV. Penutup

Apabila kita ingin menjadikan diri kita seorang sahabat yang baik bagi sahabat kita, Firman Tuhan mengatakan :
Dan jadikanlah dirimu sendiri teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu. (Titus 2 : 7)

Setiap
orang seharusnya memiliki pengertian atau kesadaran diri untuk
menghargai posisi serta keberadaan orang lain, menghargai adanya
privasi orang lain (termasuk privasi dari seorang sahabat), dan
menghargai ungkapan hati orang lain yang sedang membutuhkan adanya
pihak yang mau mendengarkan keluh-kesahnya.

Nilai-nilai
kejujuran dan keterbukaan merupakan suatu kondisi yang harus dijalani
oleh setiap individu yang menjalin hubungan persahabatan dengan
individu yang lain, karena memang, meskipun tidak diucapkan, seseorang
bisa menilai bagaimana sikap bersahabat yang ditunjukkan oleh
sahabatnya.

Bagaimanapun adanya, satu nilai negatif yang
ditunjukkan oleh seseorang, akan mudah tertanam dalam benak pikiran dan
menjadi suatu hal yang sensitif apabila tidak disikapi dengan bijaksana.

Keadaan
yang seharusnya dibangun dalam hubungan persahabatan, bukan dimaksudkan
untuk saling menghancurkan atau membuat sahabat menjadi semakin berada
dalam dilema kehidupan.Setiap pribadi yang menjalin persahabatan
seharusnya menyadari, perilaku destruktif, cepat atau lambat, akan
menghancurkan hubungan persahabatan.

sikap yang tidak bersahabat
bisa dihindari untuk terjadi apabila masing-masing pihak menyadari
kalau sahabat bukanlah media atau sarana untuk menggapai kesenangan
pribadi, maupun menjalankan misi-misi tertentu yang dilaksanakan karena
adanya kepentingan yang ingin dijalankan.

Selayaknya,
persahabatan merupakan sebuah hubungan istimewa karena memang tidak
semua orang memiliki sahabat. Jadi, menghadirkan sikap tidak
bersahabat, yang dilandasi perilaku yang tidak konsisten dan egois,
bukanlah pilihan yang diambil karena seluruh elemen yang membuat sikap
tidak bersahabat ada dalam diri seseorang, bukanlah cerminan KASIH,
sebagai landasan perilaku pribadi-pribadi yang bersahabat.
Selanjutnya - PERSAHABATAN

CITRA ANAK SHALIH

KEBIASAAN BURUK ANAK

Anak kadang mempunyai kebiasaan buruk yang harus segera diluruskan karena kebiasan buruk kalau dibiarkan akan menjadi tabiat atau karakter yang sulit dirubah maka orang tua atau pendidik harus waspada dan jeli mencermati tingkah laku dan kebiasan anak sehingga jika sikap yang janggal atau tidak wajar bisa segera ditangani dan diluruskan.

Adapun kebiasaan buruk yang biasa dilakukan anak dan harus segera diperbaiki antara lain:
Pertama: Suka bohong.

Kebiasaan yang sering dilakukan anak adalah suka berbohong, dan bohong dengan mudah mereka lakukan karena mereka belum bisa merasakan akibat buruknya dan belum mampu menimbang resikonya. Walaupun anak melakukan tindakan bohong belum terkena hukum syareat namun orang tua harus tetap waspada dan membimbing anaknya dengan lemah lembut agar kebiasaan bohong tidak menjadi kebiasan dan tabiatnya hingga besar nanti .

Ketika orang tua mendapati anaknya berbohong sebaiknya segera menjelaskan kepada anak tentang kejelekan dan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan bohong serta mengajarkan dan membiasakan anak untuk selalu berbuat jujur dan menjelaskan keutamaan jujur bahwa Alloh mencintai orang-orang jujur.

Orang tua harus mengetahui juga bahwa anak berbohong karena ketidaksengajaan atau sekedar main-main dan kelakar saja.
Kedua: Suka Usil

Kebiasan usil sering dilakukan anak dan merupakan karakter kebanyakan anak, karena sifat penasaran anak sangat tinggi dan keinginan untuk mengetahui hal-hal baru cukup besar, maka orang tua harus mengarahkan kepada perkara positif dan tidak boleh teledor karena kebiasan suka usil kalau dibiarkan akan menjadi kebiasan negatif yang menganggu orang lain dan kadang suka merusak barang.
Ketiga: Suka Melawan

Bila anak suka melawan, orang tua harus mencari sebabnya dulu kenapa anak suka melawan, bisa jadi kebiasan tersebut karena anak terlalu dimanja atau sebaliknya anak kurang mendapat perhatian atau tidak mendapat perhatian sama sekali baik dari orang tua, guru maupun orang disekitarnya. Biasanya kebiasaan melawan diungkapkan dengan suka berteriak-teriak, kalau disuruh membantah, suka cari perhatian orang lain dan kadang merusak barang bila hal itu dibiarkan dan tidak diketahui penyebabnya anak akan tumbuh menjadi anak yang kasar, pendendam, dan tidak tahu diri .

Setelah orang tua tahu penyebab kenapa anak suka melawan maka orang tua bisa memulai mencari jalan keluar bila ternyata penyebabnya adalah karena kurang kasih sayang orang tua maka berikan kasih sayang namun jangan berlebih-lebihan, dan kalau penyebabnya karena terlalu dimanja orang tua maka orang tua harus mulai tegas bila anak melakukan kesalahan maka harus segera ditegur jangan ditunda-tunda dengan alasan kasihan, bila ternyata penyebabnya adalah karena kurangnya perhatian dari guru atau kakaknya atau orang disekitarnya maka orang tua harus bekerja sama dengan orang-orang yang terkait untuk melakukan pendekatan, dan kalau ternyata penyebabnya bukan karena semua itu maka orang tua harus mencermati mungkin karena pengaruh media sehingga membuat dia menjadi suka melawan, orang tua dalam hal ini harus benar-benar mengontrol aktifitas anak dan jangan lupa senantiasa berdoa kepada Alloh agar anak-anaknya dijaga dari berbagai mara bahaya yang bisa merusak jasmani maupun agamanya.
Keempat: Kurang Mengenali Bahaya

Kemampuan berfikir dan daya nalar anak masih terbatas sehingga dalam mengambil tindakan kadang kurang tepat maka orang tua harus sabar dan tidak emosiaonal serta harus dengan kepala dingin dan menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dengan penuh hikmah sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang matang, tidak emosional, daya nalarnya berkembang, kemampuan analisa tumbuh normal dan bakatnya tersalurkan serta anak semakin dewasa sehingga mampu mengenali tindakan yang membahayakan baik untuk dirinya maupun orang lain.

Merupakan kesalahan besar orang tua adalah jika anak melakukan kesalahan atau melakukan tindakan yang membahayakan dirinya maka orang tua langsung membentak dan meneriakinya bahkan menghardiknya, sehingga anak ketakutan bahkan anak bisa kaget dan spontan loncat dari atas tangga, pagar, atap atau tempat yang sedang dinaiki karena takut kena dan bisa berakibat fatal karena bisa jatuh. Maka orang tua harus hati-hati dan
Kelima: Egois dan Cinta Diri

Sikap egois dan kepemilikan merupakan fitrah semua manusia terutama anak dan orang tua tidak perlu menghalanginya dengan melakukan tindakan atau sanksi namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara anak memiliki sesuatu yang dimilikinya. Karena pada usia tertentu anak belum bisa membedakan antara kepemilikan yang sah dengan yang tidak. Anak kadang mendapatkan barang dengan cara merampas, mencuri, merebut milik temannya dan yang lainnya. Dan pada umumnya kebiasaan anak seperti itu terjadi disebabkan karena sikap orang tua yang terlalu pelit dan kurang memenuhi permintaan anaknya.
Keenam: Sikap Keras Kepala

Sikap keras kepala dan membandel sering menghiasi sikap dan tabiat anak karena setiap anak mempunyai kecondongan agar dirinya mendapat pengakuan dan menunjukkan keberadaannya di tengah lingkungan. Orang tua dalam menghadapi masalah tersebut tidak perlu resah dan gelisah selagi tidak menjadi watak dan tabiat yang akan menghancurkan diri anak itu sendiri dan orang tua juga harus peka karena biasanya sifat ini muncul karena perasaan iri dengan barang milik orang lain barang.
Ketujuh: Cepat Bosan dan Kurang Sabar

Cepat bosan dan kurang sabar memang sudah menjadi tabiat anak dan biasanya sifat ini tidak bertahan lama dan gampang berubah-ubah seperti bermain-main ketika sedang belajar, bertanya tidak sesuai dengan materi pelajaran dan main-main baju atau tali atau kabel atau tambang atau bicara dengan teman lainnya saat pelajaran sedang berlangsung, atau kadang bengong. Maka tindakan yang paling tepat adalah mengalihkan perhatian anak kalau anak sudah bosan dengan aktifitas tertentu dan memberi pengajaran disesuaikan dengan umur dan jenjang pendidikan.
CARA MENGATASI ANAK NAKAL
Pertama: Sikap Hati-hati dan Penuh Hikmah

Setiap anak pasti memiliki permasalah yang berbeda-beda dan orang tua wajib berhati-hati dan bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi terutama mengatasi kenakalan anak, agar tidak semakin rumit. Rasululloh teladan kita telah memberi contoh bagaimana beliau sangat bijaksana dalam mengatasi setiap gejolak rumah tangga sebagaimana yang telah dituturkan sebuah hadits dari Anas bin Malik bahwa pernah Nabi berada dirumah salah seorang isterinya kemudian ada salah seorang Umahatul mukminin mengirim sepiring makanan untuk Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam maka istri yang ada di rumah tersebut memukul tangan pembantu dan piring yang ada ditangan pembantu tersebut jatuh dan pecah, maka nabi mengumpulkan piring yang pecah dan memisahkan makanan dari piring yang pecah tersebut lalu beliau bersabda: Ibumu lagi cemburu. kemudian Nabi menahan pembantu tersebut hingga istri yang memecahkan piring menggantinya dengan piring yang masih utuh dan beliau menahan piring yang pecah di rumah istri yang mecahkannya.[1]

Bagaimana Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam dengan bijaksana dan penuh hikmah ketika menghadapi kecemburuan isterinya yang sedang membara, maka wajib bagi orang tua meneladani Rasululloh ketika menghadapi api fitnah yang menimpa rumah tangganya. Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam mengajarkan dangan cara bijaksana dan penuh hikmah menyelesaikan problem yang menimpanya, karena jika tidak, kondisi makin panas, suasana makin keruh dan api fitnah semakin menyala dan hubungan keluarga menjadi rusak serta kemelut makin meruncing sementara Alloh azza wa jalla tidak menyukai kerusakan.
Kedua: Pandai Menyesuaikan Diri

Antara suami dan istri dalam menyikapi kenakalan anak harus bijaksana dan bisa memahami serta mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi anak sehingga anak sadar bahwa dirinya sedang bermasalah. Orang tua harus bisa menyesuaikan diri dan menyelami karakter anak agar bisa berinteraksi dengan baik kepada anak yang sedang bermasalah sehingga cepat mendapatkan jalan keluar.

Anak jangan biasa dipaksa untuk selalu menuruti keinginan dan kehendak orang tua akan tetapi orang tua harus pandai memahami dan menyelami dunia mereka. Bukan berarti orang tua harus mengalah dan membiarkan anak berani kepada orang tua namun kadang dalam menghadapi kenakalan anak, orang tua harus mengikuti dan menghayati perasaan dan emosi anak dalam rangka untuk melakukan pendekatan sehingga bisa menuntaskan masalah dengan baik.
Ketiga: Menjaga Lisan

Dalam mengatasi masalah kenakalan anak orang tua harus menghindari kata-kata kotor, ucapan jelek, hardikan dan cercaan, karena demikian itu akan menutup rapat-rapat pintu ketegangan dan permusuhan antara orang tua dengan anak. Karena kalau hal itu diketahui anak maka tidak menutup kemungkinan akan kecewa dan balas dendam kepada orang tua, sehingga orang tua akan menyesal. Rasululloh azza wa jalla bersabda: Bukankah manusia tersungkur mukanya didalam neraka Jahanam melainkan karena hasil buah lisannya.[2]

Oleh karena itu, menjaga lisan dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor saat marah ketika melihat anaknya nakal atau saat permasalahan rumah tangga terjadi merupakan suatu langkah tepat untuk mencari solusi dan jalan keluar.
Keempat: Jangan Membuka Rahasia di Luar Rumah

Jika suami istri mempunyai problem rumah tangga dengan kenakalan anak maka masing-masing anggota keluarga harus pandai menyimpan rahasia, jangan suka memeberkan aib keluarga kepada keluarga suami ataupun keluarga istri, karena mereka tidak mengetahui akar permasalahan secara utuh dan gambaran problem secara menyeluruh hal itu bisa menimbulkan masalah baru karena masing-masing keluarga akan membela keluarganya dan menyalahkan pihak-pihak lain maka masalahnya bukan berkurang malah bertambah melebar.

Oleh karena itu para suami istri harus pandai mengidentifikasikan masalah dan menyelesaikannya secara intern tanpa harus melibatkan orang lain, kalau ternyata masalah tidak bisa terselesaikan maka tidak mengapa menghadirkan pihak penengah yang adil baik dari pihak keluaarga istri maupun keluarga suami dengan memohon pertolongan kepada Alloh, mudah-mudahan segala masalah segera terselesaikan.
Kelima: Konsultasi Kepada Ahli Ilmu dan Pakar Ahli

Jika kedua pasangan menemukan jalan buntu dalam menyelesaikan masalah terutama dalam menghadapi kenakalan anak maka seharusnya kedua orang sepakat berkonsultasi kepada para ulama yang terpercaya ilmunya, insya Alloh para ulama tersebut akan membantu mencarikan jalan keluar. Biasanya orang yang sedang menghadapi masalah tidak bisa berfikir panjang dan tidak mempunyai pendapat serta emosinya tidak stabil maka mereka sangat membutuhkan orang yang bisa membantu mereka, Alloh azza wa jalla berfirman:

Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan, niscaya Alloh memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. An Nisa’ 35).

Dengan konsultasi kepada orang shalih dan pakar ahli maka orang tua yang sedang panik akan mendapatkan jawaban tuntas atau langkah-langkah awal yang bisa mereka lakukan untuk mengatasi kenakalan anak sehingga bisa membuatnya tenang sejenak . Tetapi perlu dicatat sehebat apapun orang yang memberi solusi namun pada akhirnya masalah tidak akan bisa selesai kalau yang bersangkutan tidak mau menerapkan solusi yang telah diberikan.
Keenam: Rela Menerima Putusan Takdir

Beriman kepada takdir secara benar sangat membantu menenangkan pikiran dan meredam gejolak hati yang sedang galau menghadapi musibah dan kemelut hidup, karena sebesar apapun usaha yang dilakukan manusia pasti dibatasi oleh ketetapan takdir Alloh, dan segala sesuatu yang dikehendaki Alloh pasti terjadi tidak ada satu makhlukpun yang mampu menghalangi dan mengelak darinya. Maka rela menerima putusan takdir, membuat hati tenang, pikiran tentram dan menghadapi masalah hidup dengan penuh keteguhan dan keberanian, sehingga cobaan hidup yang sangat beragam seperti tidak mempunyai anak, anak sedang sakit, anak nakal, konflik rumah tangga, perselingkuhan, suami atau istri malas beribadah, atau ingin menyekolahkan anak tidak mempunyai biaya dan yang lain sebagainya mampu tertanggulangi dan semuanya tetap bisa dihadapi dengan penuh kesabaran. Maka orang seperti ini akan mendapatkan ketentraman hidup di dunia dan kebahagiaan diakherat dengan mendapatkan karunia surga dan keridhaannya.

Sumber : Buku “Untukmu Anak Shalih”, buah karya Ust. Zaenal Abidin, Lc -hafidzahullohu ta’ala-.
Selanjutnya - CITRA ANAK SHALIH

Sikap Bijaksana Terhadap Kritikan

“Amatlah mudah melihat kesalahan orang lain, namun sangatlah sulit melihat kesalahan sendiri. Kesalahan orang lain dibeberkan seperti menampi dedak tetapi kesalahan sendiri disembunyikan seperti pemburu burung unggas yang menutupi dirinya dengan ranting pohon.

Kritikan selain menyakitkan juga bisa menjatuhkan harga diri seseorang. Pada dasarnya, tiada seorangpun yang senang dikritik, baik yang sifatnya “kontruktif” apalagi “destruktif”. Penyebabnya, tiada lain adalah keegoisan, bagi yang telah terlepas dari belenggu keegoisan, kritikan akan membuat dirinya waspada. Ada beberapa kiat untuk menghadapi kritikan :

1. Senantiasa ceria dan optimis disetiap aktivitas. Sadari bahwa kritikan itu, tidaklah selalu berkonotasi negatif atau merugikan. Jika merugikan, bersikap ceria dan optimis serta jangan terprovokasi.
2. Senantiasa menjaga perasaan orang lain. Jika dikritik juga, tetap diam (tidak emosi) dan renungkan, mengapa hal ini bisa terjadi?
3. Senantiasa merendah dan berani serta mau mengakui keunggulan orang lain. Setiap manusia ang telah terlahirkan dengan keragaman kondisi karma yang dimiliki, tidaklah akan mengalami 100% minus atau 100% plus. Maknanya adalah si A bisa saja minus di satu sisi tetapi disisi yang lainnya, dia juga bisa plus.dengan menyadari akan kebenaran ini, hendaknya jika dikritik, terimalah kritikan itu sebagai obat, yang awalnya pahit tetapi akhirnya adalah manis. Janganlah sombong atas kelebihan yang dimiliki.
4. Senantiasa senang bekerja sama dan bersemangat.
5. Senantiasa toleransi kepada siapapun juga. Tanpa adanya ketoleransian maka seseorang akan sukar berkomunikasi atau bekerjasama dengan orang lain. Pemaksaan kehendak dalam bentuk apapun juga, efeknya adalah destruktif.
6. Senantiasa tidak mengkritik dan mengumpat orang lain. Seyoginya jika dikritik :

* tutur kata lemah lembut dan tidak kasar.
* Tutur kata tanpa adanya niat jahat.
* Tutur kata senantiasa dipenuhi dengan perdamaian dan kebahagiaan.
* Tutur kata senantiasa bermanfaat dan tepat pada waktunya diutarakan.


Kesimpulan
Bagi yang tidak memahaminya, kritikan adalah sesuatu yang menyakitkan dan sudah seharusnya disingkirkan atau dimusnakan. Tetapi bagi yang memahaminya maka kritikan itu bagaikan :

* alat tercanggih untuk mendeteksi penyakit yang diderita.
* Obat termujarab untuk menyembuhkan penyakit.
* Percikan api terdashyat untuk memotivasi timbulnya semangat.
* Sumber inspirasi bagi kreatifitas dan inovasi.
* Media terunggul untuk menapak dan menuju kemasa depan yang lebih cemerlang.

Semoga dengan dimengertinya manfaat-manfaat dari kritikan ini, hendaknya kita senantiasa mau menerima kritikan.
Selanjutnya - Sikap Bijaksana Terhadap Kritikan

Senin, 07 Juni 2010

akhlak

KONSEP AKHLAK DALAM ISLAM



OBJEKTIF

1. Ahli usrah memahami pengertian akhlak menurut pandangan Islam.

2. Ahli usrah mengetahui cirri-ciri akhlak Islam serta dapat mengaitkannya dengan kehidupan seharian.



KANDUNGAN

1. Pengertian akhlak bahasa dan istilah

2. Pengertian akhlak menurut Islam

3. Skop dan ruang lingkup akhlak dalam Islam

4. Perbezaan di antara akhlak dan moral

5. Akhlak yang agung akhlak Al-Quran

6. Kesyumulan akhlak Islam lahiriah dan rohaniah meliputi aqidah dan syariat

7. Ciri-ciri akhlak Islamiyyah



PENGERTIAN AKHLAK

* Menurut bahasa:

Perkataan akhlak berasal daripada perkataan (al-akhlaaku) iaitu kata jama daripada perkataan (al-khuluqu) bererti tabiat,kelakuan, perangai, tingkahlaku, matuah, adat kebiasaan, malah ia juga bereti agama itu sendiri. Perkataan (al-khulq) ini di dalam Al-Quran hanya terdapat pada dua tempat sahaja, antaranya ialah:

Dan bahawa sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai akhlak yang amat mulia. (Al-Qalam:4)

Sementara perkataan (al-khalqu) bererti kejadian, ciptaan, dan juga bermaksud kejadian yang indah dan baik. Apabila dirujuk kepada kejadian manusia, ia bermaksud struktur tubuh yang badannya yang indah dan seimbang. Jika dirujuk kepada kejadian alam semesta, ia juga membawa erti kejadian atau ciptaan yang indah, tersusun rapi, menurut undang-undang yang tepat. Di dalam Al-Quran terdapat 52 perkataan (al-khalqu) yang merujuk kepada kejadian manusia, alam sarwajagat dan lain-lain kejadian. Antara lain firman Allah subhaanahu wa taaala:

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang belayar di laut membawa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah matinya (kering), dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih penggantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang beraqal. (Iaitu) orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan baring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (lantas berkata): Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau maka peliharalah kami daripada siksaan neraka. (Ali-Imran:190)

* Menurut istilah:

Antara definasi akhlak menurut istilah ialah: sifat yang tertanam di dalam diri yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.

Ibn Miskawaih, ahli falsafah Islam yang terkenal mentakrifkan akhlak itu sebagaikeadaan jiwa yang mendorong ke arah melahirkan perbuatan tanpa pemikiran dan penelitian.

Imam Ghazali radiAllahu anhu mengatakan: akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang terkeluar itu baik dan terpuji menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya apabila terkeluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk.



PENGERTIAN AKHLAK MENURUT ISLAM

Islam mempunyai dua sumber iaitu Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi pegangan dalam menentukan segala urusan dunia dan akhirat. Kedua-dua sumber itulah juga yang menjadi sumber akhlak Islamiyyah. Prinsip-prinsip dan kaedah ilmu akhlak Islam semuanya didasarkan kepada wahyu yang bersifat mutlak dan tepat neraca timbangannya.

Apabila melihat perbahasan bidang akhlak Islamiyyah sebagai satu ilmu berdasarkan kepada dua sumber yang mutlak ini, dapatlah dirumuskan definisinya seperti berikut:

Satu ilmu yang membahaskan tatanilai, hukum-hukum dan prinsip-prinsip tertentu bagi mengenalpasti sifat-sifat keutamaan untuk dihayati dan diamalkan dan mengenalpasti sifat-sifat tercela untuk dijauhi dengan tujuan membersihkan jiwa berasaskan wahyu Ilahi bagi mencapai keredhaan Allah (ridwaanullah).

Manakala akhlak pula dapatlah kita rumuskan sebagai satu sifat atau sikap keperibadian yang melahirkan tingkah laku perbuatan manusia dalam usaha membentuk kehidupan yang sempurna berdasarkan kepada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah.

Dengan kata lain, akhlak ialah suatu system yang menilai perbuatan zahir dan batin manusia baik secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan baik secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan Allah, manusia sesama manusia, manusia dengan haiwan, dengan malaikat, dengan jin dan juga dengan alam sekitar.



SKOP DAN RUANG LINGKUP AKHLAK DALAM ISLAM

Dalam hidup ini ada dua nilai yang menentukan perbuatan manusia iaitu nilai baik dan buruk (good and bad), betul dan salah (true and false). Penilaian ini berlaku dalam semua lapangan kehidupan manusia. Apakah yang dimaksudkan dengan baik dan buruk, betul dan salah, benar dan palsu itu? Apakah alat pengukur yang menentukan sesuatu perbuatan itu baik atau buruk, betul atau salah, benar atau palsu? Persoalan-persoalan inilah yang akan dijawab oleh ilmu akhlak.

Matlamat hidup manusia berbeza antara individu dengan individu lain. Ada yang menjadikan kebendaan, harta benda sebagai matlamat yang diburu dalam kehidupan. Ada pula yang menjadikan kebesaran ataupun kekuasaan, ada yang mencari nama dan kemasyhuran. Ada juga yang berusaha mencai ilmu pengetahuan dan ada pula golongan yang memandang remeh terhadap kehidupan tersebut, sebaliknya bersifat zuhud di dunia; memadai dengan kehidupan yang sederhana. Mereka lebih menumpukan peningkatan rohaniyyah dengan mementingkan persoalan hidup akhirat.

Perbezaan pandangan inilah yang meneyebabkan timbulnya beberapa aliran di dalam memahami akhlak. Semua pandangan ini apabila diteliti dengan saksama, tidak dapat dijadikan sebagai matlamat terakhir atau tertinggi yang seharusnya dicapai oleh manusia. Oleh itu, tentulah di sebalik pandangan atau perbezaan ituada satu matlamat hakiki yang wajib dituntut oleh manusia. Apabila sesuatu perilaku atau perbuatan manusia itu selaras dengan neraca timbangan tersebut, itulah yang dikatakan baik dan sebaliknya yang tidak selaras dengan ukuran tersebut itulah yang dikatakan buruk atau jahat dan sebagainya.

Persoalan-persoalan inilah yang menjadi skop perbahasan ilmu akhlak, iaitu ilmu yang menerangkan tentang baik dan buruk, dan juga menerangkan sesuatu yang sepatutnya dilakukan oleh seseorang dalam perjalanan hidupnya di dunia ini. Ilmu ini juga cuba menerangkan matlamat yang seharusnya dituju oleh manusia dan juga menggariskan jalan-jalan yang seharusnya dilalui untuk melaksanakan sesuatu dalam hidup ini.

Jelaslah bahawa fungsi akhlak ialah mengkaji dan meneliti aspek perilaku dan perbuatan manusia. Ia menilai dari segi baik atau buruknya perbuatan itu, apa yang patut dan apa yang tidak patut dilakukan oleh seseorang. Semua yang berlaku pada manusia bersifat tidak iradi (bukan dengan ikhtiar) seperti pernafasan, detik jantung dan sebagainya tidak termasuk dalam skop ilmu akhlak. Jadi tidaklah boleh diberi nilai atau hukuman ke atas perkara ini sebagai baik atau buruk.

Segala tindakan manusia yang dilakukan secara sedar dan dengan ikhtiar, sama ada hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, hubungan dengan diri sendiri dan sebagainya, semuanya mengandungi nilai akhlak. Segala tindakan manusia baik yang berupa peribadi mahupun bersifat sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya mengandungi nilai akhlak yang diambil kira dan dipertanggungjawabkan kepada kepada mereka yang terlibat di dalam dalamnya. Nilai akhlak yang buruk akan diberikan balasan siksa.

Jadi bidang akhlak itu hanya meliputi perilaku perbuatan dan tindakan manusia yang dilakukan dalam lingkungan dan suasana berikut:

* Dilakukan dengan sedar dan niat.

* Dilakukan denganikhtiar sendiri.

* Melakukannya dengan sengaja, tidak dalam keadaan lupa atau bersalah.



PERBEZAAN DI ANTARA AKHLAK DAN MORAL

Menurut istilah, moral berasal daripada bahasa lati moralis atau mores iaitu jamak kepada perkataan mos yang bererti kebiasaan iaitu perbuatan, budi pekerti dan perangai. Dictionary of Education menyatakan bahawa moral ialah suatu istilah yang digunakan untuk menetukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan secara layak dapat diaktakan benar, salah, baik, atau buruk.

Manakala perkataan etika pula berasal daripada bahasa Yunani ethikos daripada ethos yang juga membawa erti adapt kebiasaan, perangai dan sebagainya. Kedua-dua istilah ini adalah bermaksud tatasusila, peraturan dan norma-norma yang mengukur tentang baik buruknya, salah atau betulnya sesuatu perbuatan manusia. Ia merupakan tindakan lahiriyyah manusia dalam hubungan sesama manusia berdasarkan kepada pemikiran dan oandangan umum dalam sesuatu kumpulan, masyarakat, pada sesuatu kumpulan, masyarakat, pada sesuatu masa dan tempat tertentu. Nilai-nilaian bersifat relative, subjektif dan temporal. Oleh itu, ia mungkin berubah menurut sesuatu lingkungan pemikiran, suasana dan tempat.

Secara harfiahnya, kedua-dua istilah tersebut dapatlah disamakan dengan istilah akhlak daripada bahasa Arab yang membawa erti perangai, tingkah laku, perilaku, tatasusila dan budi pekerti.

Islam sebagai agama yang syumul, komprehensif dan sempurna, menjadikan akhlak sebagai satu cabang yang asasi dalam program hidup individu, malah ia merupakan tuntutan wajib bagi setiap orang.

Ilmu akhlak berusaha membina dan memupuk rohaniah manusia,, membina insaniyyah, membentuk tingkah laku dan mengarahkan individu ke arah kebaikan dan ketinggian di samping mengingakan bahaya-bahaya keburukan dan kejahatan supaya masing-masing berusaha menjauhkan diri daripada terjebak dengan pengaruh-pengaruh sifat negatif.

Oleh kerana ilmu akhlak ini menyentuh tentang tingkah laku manusia, tentang ketinggian budi dan rohaniah, ia juga dinamakan Ilmu Al-Suluk (Ilmu Tingkah Laku),Ilmu Hikmah dan Ilmu Tahdhib Al-Akhlak (Ilmu Penceriaan Akhlak). Jika dihubungkan ilmu ini dengan agama, tidak menjadi salah jika kita menamakan ilmu ini sebagai Ilmu Aqliyy.

Untuk mencapai cita-cita pembinaan akhlak dan rohaniah manusia, Islam telah menggariskan beberapa prinsip utama; antaranya lain:

* Beriman kepada Allah

* Membenarkan risalah Muhammadiyyah dan mengamalkannya serta menjadikannya uswah hasanah

* Membenarkan Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah beserta dengan mengamalkan dan berakhlak dengan perintah dan arahan kedua-duanya

* Niat baik dan benar dalam melaksanakan tingkah laku yang baik

* Sentiasa prihatin terhadap hukum halal haram

* Berusaha mencari ilmu yang bermanfaat

* Keadilan syara

* Beriman dengan kebangkitan dan hari akhirat

Demikianlah beberapa prinsip utama yang wajib dijadikan sebagai tempat berpijak bagi seseorang Muslim dalam kehidupan ini. Prinsip-prinsip tersebut jelas kepada kita merangkumi semua aspek rohaniyyah dan jasmaniyyah yang bersifat mutlak dan tepat penilaiannya. Oleh itu, bagi mencapai akhlak yang mulia dan diredhai oleh Allah seseorang itu wajib beramal dan berpegang kepada prinsip-prinsip tersebut. Apa yang penting ialah seseorang itu ialah sentiasa berhati-hati dalam menjalani hidup dengan mengarahkan pemikiran, pandangan dan amlan ke arah yang positif sesuai denganprinsip-prinsip tersebut. Serta sedaya upaya mungkin menghindarkan diri dari sifat-sifat dan gejala negatif.

Sekarang dapat dilihat persamaan antara ilmu akhlak, moral dan etika, iaitu menetukan hukum atau nilai perbuatan manusia dengan keputusan baik atau buruk. Perbezaannya pula terletak pada ukuran masing-masing, di mana ilmu akhlak dalam menilai perbuatan manusia menurut ukuran Al-Quran dan As-Sunnah, etika dengan pertimbangan akal fikiran dan moral dengan adapt kebiasaan yang umum berlaku dalam masyarakat.



AKHLAK YANG AGUNG

Bagi seorang Muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam keran sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswah hasanah. Iaitu contoh tauladan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Allah subhaanahu wa taaala sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam di dalam Al-Quran sebagaimana firmanNya:

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung. (Al-Qalam:4)

dasar akhlak Islamiyyah terkandung di dalam risalah yang dibawa oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Risalah itu bersumberkan Al-Quran dan As-Sunnah yang dimanifestasikan oleh perbautan dan cara hidup Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sendiri. Perilaku dan car hidup Rasulullah itu menjadi ikutan dan contoh tauladan untuk kesempurnaan hidup manusia baik jasmani mahupun rohani.

Untuk mencapai tahap kesempurnaan peribadi yang mulia itu, Allah telah membekalkan manusia dengan persediaan semulajadi iaitu dengan berbagai-bagai naluri dan akal fikiran serta dihiasi pula dengan berbagai-bagai ilmu pengetahuan yang boleh menjadi pedoman hidup demi kepentingan membina tamadun di muka bumi ini. Oleh kerana kelemahan akal dan keterbatasan dalam menjangkau aspek alam, baik alam realiti mahupun alam ghaib, Allah menurunkan wahyuNya sebagai hidayah mutlak untuk digunakan oleh manusia dalam membina kehidupan dan tamadun serasi dengan nilai-nilai akhlak yang mulia. Di sinilah letaknya peranan risalah yang dibawa melalui Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bertujuan untuk membentuk satu dasar akhlak yang mulia dan bersifat mutlak untuk keperluan seluruh manusia.



KESYUMULAN AKHLAK ISLAM

Ciri khas akhlak Islam ialah kelengkapan dan luas bidangnya yang meliputi semua aspek perbuatan manusia sama ada mengenai dirinya, orang lain atau yang berkaitan dengan perseorangan atau kemasyarakatan dan kenegaraan. Tidak ada suatu pun perbuatan manusia yang terkeluar dan tidak diatur oleh peraturan akhlak Islam.

Kesyumulan akhlak Islam ialah ia tidak berpisah dengan semua bidang-bidang kehidupan manusia. Ia menetapkan satu neraca terhadap seluruh tindak tanduk manusia. Akhlak Islam tidak mengakui sebarang pemecahan di dalam menetapkan penilaian ini.

Asas keimanan kepada Allah adalah sendi-sendi aqidah Islam, manakala asa akhlak yang terbina di sekitar usaha dan amal untuk memenuhi segala tuntutan yang terkandung dalam sendi-sendi tersebut. Jelas di sini bahawa binaan akhlak yang mulia sebenarnya hanya dapat tegak di atas aqidah yang sahih dan syumul. Sedangkan sesuatu perbuatan yang pada zahirnya dianggap sebagai akhlak yang mulia tidak dapat teguh dan kekal sekiranya tidak ditegakkan di atas asas aqidah.

Besarnya kedudukan akhlak Islam hinggakan hadeeth-hadeeth Rasulullah sallallahu alaihi wasallam merumuskan kedudukan akhlak sebagai:

Sesunguhnya aku dibangkitkan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Wahai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam apakah Deen itu? Baginda menjawab: Akhlak yang baik.

Sesungguhnya orang yang paling baik akhlaknya ialah yang paling baik Deennya.



CIRI-CIRI AKHLAK ISLAMIYYAH

Antara cirri-ciri akhlak Islamiyyah ialah:

* Bersifat mutlak dan menyeluruh: Akhlak Islamiyyah bersifat mutlak, tidak boleh dipinda atau diubahsuai, dikenakan kepada seluruh individu tanpa mengira keturunan, warna kulit, pangkat, tempat, dan masa.

* Melengkapkan dan menyempurnakan tuntutan: Ditinjau dari sudut kejadian manusia yang dibekalkan dengan pelbagai naluri, akhlak Islamiyyah adalah merangkumi semuaaspek kemanusiaan rohaniyyah, jasmaniyyah danaqliyyah, sesuai dengan semua tuntutan naluri dalam usaha mengawal sifat-sifat yang tercela (sifat-sifat mazmumah) untuk kesempurnaan insan, bukan untuk mengawal kebebasan peribadi seseorang.

* Bersifat sederhana dan seimbang: tuntutan akhlak dalam Islam adalah sederhana, tidak membebankan sehingga menjadi pasif dan tidak pula membiarkan sehingga menimbulkan bahaya dan kerosakan.

* Mencakupi suruhan dan larangan: Bagi kebaikan manusia, perlaksanakan akhlak Islamiyyah meliputi suruhan dan larangan dengan tidak boleh mengutamakan atau mengabaikan mana-mana aspek tersebut.

* Bersih dalam perlaksanaan: Untuk mencapai kebaikan, akhlak Islmaiyyah memerintah supaya cara dan metod perlaksanaan sesuatu perbuatan dan tindakan itu hendaklah dengan cara yang baik dan saluran yang benar yang telah ditetapkan oleh akhlak Islamiyyah. Ertinya untuk mencapai suatu matlamat, cara perlaksanaannya mestilah bersih menurut tata cara Islam. Islam tidak menerima falsafah: Matlamat tidak menghalalkan cara.

* Keseimbangan: Akhlak dalam Islam membawa kesinambungan bagi tuntutan realiti hidup antara rohaniyyah dan jasmaniyyah serta aqliyyah, dan antara kehidupan dunia dan akhirat sesuai dengan tabii manusia itu sendiri.
Selanjutnya - akhlak

ETOS KERJA UMAT ISLAM MENURUT ALLAH SWT

ETOS KERJA UMAT ISLAM MENURUT ALLAH SWT

Kita sudah tahu etos kerja bangsa Japan terkenal sangat produktif, waktunya sangat bermanfaat untuk kesejahteraan manusia,karya2nya untuk mengolah bahan2 baku sangat banyak. Kita bisa saksikan dalam masarakat hampir 90 % alat2 yang dipakai oleh orang2 kantor, rumah tangga, pertanian, rumah sakit, tranportasi, konstruksi dll adalah barang2 yang dibuat oleh industri Japan.Pada umumnya kehidupan orang2 Japan adalah produktif.

Sedangkan kalau kita pandangkan mata kita ke negara2 yang penduduknya terbanyak umat islam seperti; Saudi Arabia, negara2 Timur Tengah, Pakistan, negara2 islam bekas jajahan Rusia dan negara2 Islam di Asia,termasuk Indonesia pada umumnya masarakat islam adalah komsumtif.

Apa bedanya masarakat produktif dan konsumtif.

Jelas sekali bedanya bahwa masarakat produktif lebih aktif,lebih maju, lebih sejahtera, lebih sehat, lebih panjang umur,lebih aman kehidupan masarakatnya di bandingkan dengan masarakat konsumtif.

Kalau kita lihat pendapatan minimum masarakat produktif adalah antara 6-8 dollar perjam. Sedangkan masarakat konsumtif rata rata adalah antara 1-3 dollar perhari. Sangat jauh bedanya bukan?

Umur rata rata orang Japan adalah 77 tahun, umur rata rata yang tertinggi di dunia. Sedangkan umur rata rata masarakat konsumtif adalah kira2 antara 40-60 tahun. Sedangkan orang2 yang tinggal di hutan2 tanpa ilmu rata rata hidupnya adalah antara 30-40 tahun.

Jadi kita dapat memahami bahwa orang2 yang berilmu memang di berikan oleh ALLAH derajat atau tingkat hidup yang lebih tinggi, mulia dibandingkan dengan orang2 yang kurang ilmunya.

Kita sudah mengetahui pula apa tujuan hidup manusia menurut ALLAH swt.dalam artikel pertama. Dan sekarang kita ingin mengetahui pula cara bekerja, etos kerja menurut ALLAH yang tertulis dalam AL Quran.

Coba anda perhatikan apakah etos kerja umat islam sekarang ini apakah mereka mengikuti cara kerja menurut ALLAH? Kalau sekiranya benar, sudah tentu umat islam sudah menjadi masarakat yang maju bukan?, seperti Japan itu atau lebih baik? Ternyata tidak demikian, sudah tentu ada kesalahan2 dalam memahami ajaran2 islam oleh sebahagian besar ulama2 kita.baik dalam negeri maupun luar negeri.

Inilah peraturan2 ALLAH tentang etos kerja umat islam.

1.ALLAH memberikan janji kepada manusia yang beriman,”Siapa2 yang bekerja untuk ALLAH dengan baik, rajin, kerja sungguh2 dan ikhlas,maka ALLAH akan memudahkan jalannya untuk sukses. Inilah janji ALLAH;

"... Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar..(memudahkan jalannya untuk sukses)"Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS.65:2-3)

Bertaqwa artinya orang2 beriman yang mematuhi atau mengikuti semua peraturan2 ALLAH dengan baik, sempurna, khafah, tidak setengah setengah, ikhlas dan juga menjauhi semua larangan2 yang di beritahu oleh ALLAH maka ALLAH akan mencintainya dan mempercayainya untuk mengatur (memenagement) kekayaan ALLAH yang ada di bumi ini.

Sebagai hadiah dari ALLAH kepada orang2 yang sungguh2 bekerja dijalan ALLAH dan telah bekerja keras dan jujur mengikuti perintah2 ALLAH maka ALLAH memberikan hadiah2 atau rezeki yang banyak dari sumber2 yang tidak diketahui atau tidak disangka sangka. Artinya rezekinya datang dari bermacam macam cabang usaha atau bermacam macam fabrik yang telah di rintisnya untuk mengolah bahan2 baku menjadi barang2 yang bermanfaat.

2. Ciri2 orang yang rajin bekerja untuk ALLAH itu,bukanlah banyak berzikir dan berdoa berjam jam kepada ALLAH, tapi pandai menggunakan waktu sebaik baiknya, professional. Ada waktu untuk shalat, berdoa, dan ada waktu untuk bekerja.

Inilah pemberitahuan ALLAH di al Quran;

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia (rezeki) Allah dan ingatlah Allah banyak banyak supaya kamu beruntung. (QS.62:10)(ingat ALLAH bukan diartikan berzikir tanpa bekerja, tapi adalah takutilah ALLAH,takuti perbutan2 yang dilarang oleh ALLAH swt.)

3. Umat islam tidak disuruh berlama lama berdoa di mesdjid atau di rumah, tapi disuruh untuk bekerja memakmurkan bumi ALLAH atau mensejahterkan keluarga atau masarakat. Dalam bekerja selalu ingat kepada peraturan2 ALLAH ,tidak boleh melanggar peraturan2 ALLAH.

Kalau terniat untuk melanggar perintah2 ALLAH maka akibatnya adalah rezekinya tidak berakah dan bisa kembali bangkrut atau merugi.

Inilah janji ALLAH berikutnya. Bahwa ALLAH akan mejamin kemenangan, dan kesuksesan kepada orang beriman dan bertaqwa sebagai berikut dibawah ini;

"Hai orang orang beriman! Rukuklah kamu sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,supaya kamu mendapat kemenangan.atau kesuksesan. ."(QS.22:77) Maka apabila kamu telah selesai (dari satu pekerjaan), kerjakanlah dengan sungguh sungguh pekerjaan lain. (QS.94;7)

Inilah etos kerja umat islam yang sesungguhnya. Umat islam tidak boleh cepat merasa puas, ALLAH memerintahkan kalau kamu sudah selesai satu pekerjaan,maka kerjakan lagi yang lain..Tidak boleh berhenti dan bersantai santai,karena waktu dari ALLAH sangat terbatas, 24 jam perhari. Sebahagian digunakan untuk tidur, sedangkan pekerjaan masih banyak yang harus dilakukan.

Hasil kerja hari ini harus lebih banyak dari pada hasil kerja yang kemaren. Jadi ALLAH mengingatkan kepada pekerja2 agar pekerja2 haruslah dapat meningkatkan produktifitas setiap hari. Dengan demikian umat islam, umat ALLAH bisa menjadi umat yang sukses, umat yang menang, menjadi umat rahmatan lil’alamin bagi semua masarakat baik islam maupun non islam.

Kemudian ALLAH memberitahukan dan menjanjikan bahwa jika dalam satu negeri banyak orang2 yang beriman dan bertaqwa atau banyak orang2 yang rajin bekerja, banyak ilmu bermacam macam disiplin ilmu, dan mengikuti peraturan2 ALLAH dengan baik lagi sempurna serta ikhlas, maka negeri itu akan menjadi negeri yang makmur.

ALLAH akan memberikan rezeki yang banyak dari langit dan dari dalam bumi. Negeri itu akan menjadi negeri yang dirahmati ALLAH, menjadi Rahmatan Lil’Alamin, menjadi negeri idaman setiap manusia di muka bumi ini.

Inilah janji ALLAh itu.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendus-takan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka di-sebabkan perbuatan mereka sendiriQS.7: 96).

Bagi siapa siapa yang melanggar dan tidak mengikuti peraturan2 ALLAH dengan sempurna, mendustakan ayat2 ALLAH atau mengikuti sebahagian sebahagian ayat2 ALLAH saja yang disenanginya, maka ALLAH akan menyiksanya.

Di dunia akan mendapat hidup yang susah, seperti orang2 yang tinggal di hutan2 atau seperti orang2 miskin, kelaparan yang tinggal di kota kota. Di akhirat mereka akan mendapat tempat neraka pula.

(Kecuali orang2 yang tinggal di hutan,karena mereka belum menerima buku2 petunjuk dari ALLAH, mereka tidak diberi sangsi atau hukuman. Hukuman ALLAH baru bisa di laksanakan kepada orang yang sudah tahu peraturan2 ALLAH,terutama ulama2, dai2 dan khotip2.)

Rasulullah saw adalah seorang pedagang atau seorang businessman yang sukses,berprestasi, sorang yang kaya raya.

Rasulullah saw dijuluki oleh orang2 seorang AL Amin, yaitu orang yang jujur dan amanah dalam berbusiness.

Istri beliau juga seorang pedagang yang terkenal dan sukses pula. Dia seorang yang terkaya pula pada zamannya.

Kedua dua beliau suami istri adalah orang2 yang berwiraswasta, bukan seorang pegawai.

Rasulullah saw dari kecil sudah di bimbing oleh ALLAH untuk menjadi contoh bagi umat islam,bagaimana mencari nafkah atau begaimana berkerja untuk ALLAH dalam memakmurkan keluarga,masarakat.

Inilah sunnah Rasulullah saw yang dilupakan oleh para ulama2 sekarang ini.

Inilah hadits atau nasehat2 Rasulullah saw sebagai berikut;

1.Carilah oleh mu Rezeki dengan menggali yang tersembunyi di dalam bumi.HR Thabrani.

2.Amanat itu mendatangkan rezeki,sedangkan khianat itu mendatangkan kemiskinan. HR Dailami.

(Jadi orang2 miskin itu adalah kalau bukan kurang ilmu,maka dia adalah seorang yang kianat/ingkar kepada ALLAH atau manusia)

3.Bergeraklah kamu mencari rezeki dan berusahalah mencari rezeki hidup maka sesungguhnya berpagi pagi mencari itu adalah berkat dan keberuntungan.

4.Sesungguhnya pedagang2 yang jujur danbenar akan berada di bawah naungan Arsy ALLAH pada hari kiamat.HR Dailami.

5.Bahwa 90% dari pengasilan beliau(Muhammad saw) datang dari hasil perdagangan,10% yang datang dari hasil perternakan.HR Dailami.

6.Bekerja keraslah kamu untuk duniamu seolah olah kamu akan hidup selama lamanya, bekerja keraslah untuk akhirat kamu seolah olah kamu mati esok hari. HR Baihaqi.

7.Sebaik baik warisan manusia sesudah mati ada 3 macam.HR Muslim.

a).Anak yang saleh, yang baik, yang selalu mendoakan orang tuanya. Selama anak itu mendoakan orang tuanya selama itu pula orang tua yang meninggal mendapat pahala di kubur.

b).Meninggalkan ilmu yang bermanfaat.Artinya seorang yang berilmu dan meningalkan buku2 yang berilmu sebelum meninggal dunia, maka selama ilmu2 itu bermanfaat untuk masarakat selama itu pula orang yang meninggal dunia,mendapat pahala di kubur.

c) Meninggalkan warisan2 untuk anak2 dan masarakat. Artinya selama warisan2 seperti Mesdjid, sekolah2, rumah sakit, fabrik2 ,gedung2 dll selama warisan2 itu bermanfaat untuk masarakat,selama itu pula orang yang meninggal dunia mendapat pahala di kubur.
Selanjutnya - ETOS KERJA UMAT ISLAM MENURUT ALLAH SWT