Selasa, 08 Juni 2010

Sikap Bijaksana Terhadap Kritikan

“Amatlah mudah melihat kesalahan orang lain, namun sangatlah sulit melihat kesalahan sendiri. Kesalahan orang lain dibeberkan seperti menampi dedak tetapi kesalahan sendiri disembunyikan seperti pemburu burung unggas yang menutupi dirinya dengan ranting pohon.

Kritikan selain menyakitkan juga bisa menjatuhkan harga diri seseorang. Pada dasarnya, tiada seorangpun yang senang dikritik, baik yang sifatnya “kontruktif” apalagi “destruktif”. Penyebabnya, tiada lain adalah keegoisan, bagi yang telah terlepas dari belenggu keegoisan, kritikan akan membuat dirinya waspada. Ada beberapa kiat untuk menghadapi kritikan :

1. Senantiasa ceria dan optimis disetiap aktivitas. Sadari bahwa kritikan itu, tidaklah selalu berkonotasi negatif atau merugikan. Jika merugikan, bersikap ceria dan optimis serta jangan terprovokasi.
2. Senantiasa menjaga perasaan orang lain. Jika dikritik juga, tetap diam (tidak emosi) dan renungkan, mengapa hal ini bisa terjadi?
3. Senantiasa merendah dan berani serta mau mengakui keunggulan orang lain. Setiap manusia ang telah terlahirkan dengan keragaman kondisi karma yang dimiliki, tidaklah akan mengalami 100% minus atau 100% plus. Maknanya adalah si A bisa saja minus di satu sisi tetapi disisi yang lainnya, dia juga bisa plus.dengan menyadari akan kebenaran ini, hendaknya jika dikritik, terimalah kritikan itu sebagai obat, yang awalnya pahit tetapi akhirnya adalah manis. Janganlah sombong atas kelebihan yang dimiliki.
4. Senantiasa senang bekerja sama dan bersemangat.
5. Senantiasa toleransi kepada siapapun juga. Tanpa adanya ketoleransian maka seseorang akan sukar berkomunikasi atau bekerjasama dengan orang lain. Pemaksaan kehendak dalam bentuk apapun juga, efeknya adalah destruktif.
6. Senantiasa tidak mengkritik dan mengumpat orang lain. Seyoginya jika dikritik :

* tutur kata lemah lembut dan tidak kasar.
* Tutur kata tanpa adanya niat jahat.
* Tutur kata senantiasa dipenuhi dengan perdamaian dan kebahagiaan.
* Tutur kata senantiasa bermanfaat dan tepat pada waktunya diutarakan.


Kesimpulan
Bagi yang tidak memahaminya, kritikan adalah sesuatu yang menyakitkan dan sudah seharusnya disingkirkan atau dimusnakan. Tetapi bagi yang memahaminya maka kritikan itu bagaikan :

* alat tercanggih untuk mendeteksi penyakit yang diderita.
* Obat termujarab untuk menyembuhkan penyakit.
* Percikan api terdashyat untuk memotivasi timbulnya semangat.
* Sumber inspirasi bagi kreatifitas dan inovasi.
* Media terunggul untuk menapak dan menuju kemasa depan yang lebih cemerlang.

Semoga dengan dimengertinya manfaat-manfaat dari kritikan ini, hendaknya kita senantiasa mau menerima kritikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar